20/03/2013

Princess Ziya

Usia ziya belumlah genap 5 tahun. Akan tetapi, dalam waktu yang tak terduga seringkali ia meluncurkan satu dua pertanyaan kritis, yang tentunya membuatku berfikir keras untuk menjawabnya. Selain itu, ziya pun memiliki ingatan yang kuat pada hal2 yang detail. Warna baju, arah jalan, ia sering mengagetkanku dengan celoteh yang tak terduga. "Abi kalo kesana mah ke rumah temennya ummi ya?" "Abi ko jalannya kesini?" "Abi ko baju aurora warnanya gini, harusnya kan pink.." begitu pertanyaan yang satu dijawab, muncul kembali pertanyaan2 lainnya, begitu terus sampai ia merasa puas, atau Aku yang menyerah dengan mengatakan "abi belum tau nak.. menurut ziya gimana?".
Orang tua seringkali tak mau "kalah" dalam menjawab pertanyaan2 kritis seorang anak. Mereka seringkali menutupnya dengan kata2 "sudah ah!! tanya2 terus!". Sebuah kalimat yang tentunya akan membunuh keingintahuan anak, apalagi ketika ia masih dalam tahap menghimpun pengetahuannya dan bereksplorasi pada dunia.
Saat ini ziya tengah suka2nya pada tokoh2 princess disney, betapa tidak..wajah yang cantik, baju yang gemerlap, suara yang indah.. Anak2 seusia ziya sangat mudah tertarik pada hal2 seperti itu. Pada mulanya, aku mengikuti saja keinginan ziya ini, menekankan hal2 positif yang terkandung pada setiap tayangannya. Asalkan ziya terlihat senang, tak jadi soal. Ternyata, aku salah besar.. aku melupakan daya tangkap ziya yang sangat kuat. Setiap detail dari adegan, ia rekam dalam otaknya.. Dan kita semua tahu, betapa sebenarnya film2 princess disney itu memiliki banyak sekali hal2 yang tidak sesuai dengan ajaran2 Islam. Anak2 kita diajarkan dengan perilaku yang mencerminkan "hal biasa" bangsa barat. Aku sadari itu.. namun, waktu tak bisa diputar ulang. Satu2nya yang tersirat dalam benakku adalah, ziya memerlukan sosok idola baru..
Akhirnya, pada waktu yang telah dijanjikan, waktu sebelum tidur, aku membawa dua buah buku tipis dengan tampilan cover yang cukup untuk membantuku dalam menyampaikan pesan yang ingin kutanamkan pada ziya. Buku yang pertama berjudul "karena bidadari ada di bumi", dan buku kedua berjudul "women in heaven". Kulihat ziya mengerjap2kan matanya, menanti cerita dimulai seperti yang telah kujanjikan sedari siang.. "Cerita princess yang baru"... alhasil ziya sangat antusias, tak membutuhkan waktu lama untuk membujuknya bersikap manis.
"Pada suatu hari.." ujarku. "Para princess sedang berkumpul, ada rapunzel..cinderella..aurora.. semuanya ada disitu" lanjutku yang langsung dipotong ziya "kalo princess mulan?" tanyanya. "o iya, abi lupa, princess mulan juga ada, pokoknya para princess2 kumpul semua disana, di pinggir hutan, di sebuah taman bunga yang..." aku terhenti, karena ziya kembali memotong "bunganya wangi ngga?" tanyanya. "iya wangi.." jawabku. "ada kupu2nya ngga?" tanya ziya lagi.. "iya ada.. kupu2nya juga banyak, warnanya macam2, ada yang biru seperti kesukaan amelia, .." aku dipotong lagi. "abi, ziya mah rambutnya mau sepanjang amelia ah.." ujar ziya. "iya..iya... terusin ga nih ceritanya?" ujarku pura2 marah.. ziya lalu menjawab sambil menahan tawanya "hehe.. iya..terusin abi..". Aku menarik nafas, "eh, tadi sampai dimana ya.." tanyaku. ziya menjawab setengah teriak "sampai ada kupu2 warna biruuu !!". Aku tertawa.
"Nah, kupu2nya banyak, yang warna biru.., yang warna pink sama ungu kesukaan ziya.., yang warna merah kesukaan abi juga ada..". kataku, sambil memperhatikan ziya yang mengangkat tangannya, seolah ada seekor kupu2 yang tengah hinggap diatas jarinya. Aku menahan tawa, lalu melanjutkan cerita "semua princess ketawa2, main sama2.. lari kesana kemari, berkejaran. memetik bunga, menangkap kupu2.. semuanya terlihat senang. Tapi, tiba2 para princess berhenti.. semua melihat ke atas ke arah langit. Karena ternyata, dari langit, ada cahaya yang sinarnya teraaang sekali.." Aku berhenti sebentar. Kali ini ziya tidak memotong ceritaku, Ia tak berkata apa2, menyimak ceritaku dengan seriusnya.
"Mulanya, para princess fikir itu cahaya matahari, akan tetapi... makin lama, sinarnya makin terang melebihi terangnya cahaya matahari. Dan..dan... cahaya itu mendekat.. Lama2 terlihat samar2 sebuah sosok berwarna putih menyilaukan mendekat ke arah para princess.." ujarku sembari mengangkat buku pertama, lalu menurunkannya perlahan, mendekat ke hadapan ziya. Tampak jelaslah oleh ziya, sampul buku tersebut yang bergambar sketsa seorang perempuan berkerudung putih, pakaian serba putih, dan sayap besar berwarna putih juga.. "Semua princess kaget.. sangat kaget. karena mereka semua takjub melihat perempuan tersebut. Princess Rapunzel lalu bertanya dengan tergagap... 'Si..si....siapa anda..? wajahmu cantik sekali.. dan jauh lebih cantik dari kami semua.. apakah kau princess juga' tanya Rapunzel. Perempuan serba putih tersebut tersenyum.. lalu menjawab..'ya, aku princess Fatimah, orang sering menjulukiku Fatimah Az-zahra. Namun aku lebih senang kalian memanggilku Bunda.. Bunda Fatimah saja' begitu jawabnya. Semua Princess mengangguk2 takjub.. " Aku berhenti sejenak. "terusin jangan? ziya belum ngantuk kan?" tanyaku pada ziya.. ziya mengangguk mantap tanpa berkata apapun.
Aku melanjutkan cerita, "Hmph... terus, Princess Fatimah yang asalnya senyum..wajahnya berubah masam.. mm...maksudnya jadi ga senyum lagi, kayak yang lagi kesel" Ralatku, lupa bahwa cerita pada ziya harus dengan bahasa yang lebih dimengerti olehnya. "terus Princess Fatimah nanya sama princess2 yang ada disitu, 'kalian para princess.. kenapa kalian tidak pakai kerudung?' tanya princess fatimah. Para princess langsung nunduk malu sekaligus takut. cinderella juga nunduk. aurora malah nangis 'hik..hik... maafkan kami princess fatimah.. harusnya kami pake kerudung.. hik..' kata aurora. 'Satu lagi..' kata princess fatimah. 'kenapa kalian pegangan tangan sama laki2..? rapunzel..kamu pegangan tangan sama flyn, cinderella..kamu juga malah nari sama pangeran.' rapunzel sama cinderella mulai nangis.. 'maafkan kami princess.. maaf.. kita seharusnya ga boleh ya..'" Aku melirik ziya, terlihat mata ziya berkaca2.. menahan sedih.
"Iya. Ya sudah, mulai sekarang kalian pakai kerudung ya, kata princess Fatimah." ujarku. "Princess Fatimah itu tidak seperti ibu peri. Princess Fatimah ga punya tongkat sihir. Tapi, princess fatimah hanya mengangkat kedua tangannya.. Kan gini, tanganku ada dua, jarinya lima2, bila aku berdo'a.. kuangkat...." aku berhenti membiarkan ziya meneruskan lagu tersebut. tanpa disuruh ziya langsung berkata "keduanya.. hehe..".
"Pinter... Nah, ziya tahu ga.. seandainya saja Princess Fatimah berdo'a sama Allah minta agar gunung dirubah jadi emas. Allah pasti akan benar2 merubah gunung itu jadi emas.. Tapi, Princess Fatimah tidak berdo'a begitu. Princess Fatimah berdo'a supaya para princess dipakaikan kerudung. Dan... daaaan.... CLING..!! tiba2, semua princess jadi pakai kerudung.. cinderella pakai kerudung warna biru, princess aurora kerudungnya warna pink, putri salju kerudungnya warna merah. yang paling aneh itu rapunzel, kerudungnya warna ungu dan.. panjaaaaaaaang sekali.. soalnya kan supaya rambut panjangnya ketutupi semua.." mendengar potongan cerita tersebut ziya langsung tersenyum lebar..mungkin di benaknya ia benar2 membayangkan kerudung super panjang yang dipakai rapunzel.
"terusin ya.. Setelah itu, semua princess berjanji, akan selalu pakai kerudung, dan juga ga pegangan tangan sama laki2, mereka kan annisa..perempuan. Mereka berharap, bisa seperti Princess Fatimah, di dunia jadi princess, setelah meninggal menjadi bidadari di surga" kataku. Aku lalu bertanya pada ziya "ziya pengen jadi bidadari ga?" ziya langsung mengangguk. "iya.. eh, kalo princess fatimah itu punya istana ngga?" tanya ziya. "mm.. istananya dibikinin sama Allah di surga. istana yang besaaaar sekali, jauh lebih besar dan bagus dari istana2 rapunzel, juga istananya cinderella. disekelilingnya ada taman bunga yang luas juga, bunganya juga warna warni, dan wanginya.. Wiih.. wangiii sekali." paparku panjang lebar sembari menunjukkan cover buku yang kedua, tampak taman luas yang hijau, dan bunga2 yang mekar. "abi..abi.. kalo di surga ada kupu2 ngga?" tanya ziya lagi. "Tentu ada nak, kupu2nya juga cantik2, sayapnya bagus2..bercahaya, bening, pokoknya kupu2 yang ziya belum pernah lihat di sini.." kataku. "Asyiik.. ziya pengen ke surga ah... Eh, abi..princess fatimah ko ga punya istana ya..?" lanjut ziya. Aku berfikir sejenak.. "Hmm.. gini aja, kita terusin ceritanya ya, biar ziya bisa tanya langsung sama Princess Fatimah. Nah, mm..Setelah Para Princess pake kerudung, Princess Fatimah terus mau terbang lagi ke langit. 'bunda pergi ya, assalamu'alaikum' katanya. 'wa'alaikum salam' jawab para princess. Tapi, tiba2 dari kejauhan..ada yang teriak, manggil2 Princess Fatimah..'Princess Fatimaaaah.. tunggu...' ternyata itu suara ziya, masih pake baju seragam, pake kerudung putih, lari2 ngejar Princess Fatimah. Ngeliat ziya yang sudah pakai kerudung, Princess fatimah langsung tersenyum..'waah..namamu Maziya kan..,Bunda tahu soalnya maziya anak yang baik sama rajin shalat..' ada apa nak..? tanya princess Fatimah. ziya trus nanya.. masih sambil ngos2an, soalnya habis lari2.. 'princess..' kata ziya, tapi langsung dipotong Princess fatimah 'panggil bunda saja nak..' ziya senyum, trus bilang 'eh.. ..i..iya.. princ.. eh, bun..bunda, ziya mau tanya.. kenapa bunda ga punya istana.. kan bunda itu princess..' tanya ziya. terus, dijawab sama princess fatimah, 'begini ziya, menjadi princess itu tidak harus punya istana, tidak harus punya baju bagus, tidak harus punya mahkota.. tapi, asalkan punya hati yang baik, suka menolong, suka berbagi, ga suka marah, rajin shalat sama berdo'a, ziya pun bisa jadi princess..Princess Ziya. Dan.. nantinya, ziya juga bisa jadi Bidadari seperti bunda, tinggalnya di surga.. ziya mau kan?' kata Princess Fatimah" ujarku panjang lebar. Tampak bukan ziya dalam cerita yang menjawab. Tapi ziya yang tengah menyimak ceritaku "Mauuuuu...!!" kata ziya sambil berteriak.
Aku tersenyum, lalu berkata "udah ya, ceritanya tamat, ziya sekarang bobo dulu, udah malem. Do'a sebelum tidur !" Ziya langsung melafalkan do'a tersebut tanpa terbata, lalu memejamkan matanya, masih dengan mulut yang tersenyum sumringah.. "ziya pengen mimpi ketemu princess Fatimah ah.." gumamnya.         

No comments:

Post a Comment