09/03/2013

Guru..

Kali ini Ziya tidak menyelesaikan bacaannya.. hanya beberapa baris saja. Tumben..
Ssuasana kelas pun serasa berbeda.. ada yang janggal, tidak seperti biasanya. Seolah awan kelabu tengah memenuhi langit2 kelas ini.
Zia datang ke sekolah kesiangan.. harus menunggu dulu abi pulang kerja. Jadinya ziya tiba di sekolah hanya beberapa menit sebelum bel berbunyi. Dan itu sepertinya cukup berpengaruh bagi ziya. Masuk ke kelas yang sudah ramai membuatnya kurang bersiap dalam mengkondisikan diri di keramaian. Yang saya tahu, ziya lebih nyaman berada di lingkungan yang tidak terlalu ramai, bahkan di waktu tertentu ziya lebih senang menghabiskan waktunya bermain sendiri, dan justru ia akan menghabiskan lebih banyak energi ketika berada di tempat ramai. Alhasil energi ziya untuk berkonsentrasi pada bacaan makin menurun, begitu pula dengan moodnya.. Sang guru harus bekerja ekstra keras untuk membangun keceriaan dan semangat di wajah mungil ziya..
Akan tetapi, awan kelabu masih saja menggantung di langit2.. membuat sang Guru pun menyerah..
apakah itu wajar? ... ya.. saya bisa mengerti. Guru bukanlah seorang manusia super yang harus selalu dalam mode "super". Sesosok Bank yang selalu kaya akan semangat dan keceriaan yang ia bagikan pada murid2nya seolah tidak pernah mengenal istilah habis..
Tidak Kawan.. seorang Guru adalah manusia biasa yang memiliki kesedihan seperti orang lain, dan memiliki berbagai masalah selayaknya kebanyakan orang pada umumnya. Meski seringkali ia kubur dalam2 di dalam hatinya, tersembunyi di balik senyum dan ekspresi wajahnya. Namun seperti yang saya katakan..Ia bukanlah manusia super. Ia berhak kehabisan stock "keceriaan", ia berhak kehilangan semangat. tidak mengapa..asalkan jangan sampai murid2 kehilangan sosok "guru".
Huft.. Memang tidak mudah menjadi seorang guru..
Ziya kecil kembali ke rumah.. kembali bermain bersama boneka2 princessnya..
sembari tersenyum sumringah, Ia menyebut boneka rapunzel sebagai "maziya", lalu menggiringnya ke rak buku sebagai "sekolah", dimana disana sudah berjejer rapih 4 boneka.. putri salju, cinderella, aurora, dan princess belle.. kemudian Ziya memanggil mereka bukan dengan nama2 aslinya..
tapi dengan nama guru2nya... satu per satu..
(repost 23 Okt 2012)

1 comment:

  1. Ya, guru itu memang seperti orang tua kedua bagi seorang anak.

    ReplyDelete