31/08/2013

Seorang Lelaki Tua..

Seorang lelaki tua..
Tegap berdiri dengan gagahnya.
Menantang angin topan yang bergerak mendekatinya.
Sorot matanya tajam, garang memandang ke depan.
Membentengi anak kecil yang ketakutan di belakangnya.
Membisu, memandangi punggung sang lelaki tua yang melindunginya..

Seorang lelaki tua..
Bermandi peluh dibakar panasnya surya.
Memainkan palu dan gergaji dengan lihainya.
Sesekali membidik papan, lurus ia pastikan.
Tuk meja belajar sempurna, bagi anak kecil dibelakangnya.
Yang masih jua bersembunyi, memandangi punggung sang lelaki tua.
Tanpa sepatahpun berkata..

Seorang lelaki tua..
Selalu sendiri, merenung di malam sepi.
Memikirkan esok hari, terbaik apa yang bisa ia beri.

Seorang lelaki tua..
Selalu berlari, tanpa kenal kata henti.
Memastikan jalan ini, terbaik tuk bisa dilalui.

Hmph...
Seorang lelaki tua..
Kian renta dimakan usia.
Terbaring lemah dengan kabel dan selang di sekujur tubuhnya.
Dipandangi anak kecil yang dulu membisu dibelakangnya.
Sayangnya, kali ini bukan lagi punggung kekar yang dilihatnya.
Melainkan tubuh kurus yang teramat menderita.
Menghabiskan tenaga, hanya untuk bernafas sekali saja.

Seorang lelaki tua..
Digotong beramai2 para tetangga.
Disholatkan dan dibawa ke tempat beristirahat terakhirnya.
Dibaringkan..
Dan ditutup dengan tanah di sekelilingnya..
Dilihati anak kecil yang dulu membisu di belakangnya.
Kini menunduk dalam, bergumpal penyesalan dalam hatinya..

Waktu.. ternyata enggan berbaik hati.
Ia tak mau memberi, sedikit kesempatan berikan bukti.
Sedikit saja kesempatan memberi bukti.

Anak kecil itu tak lagi hanya bisa sembunyi.
Anak kecil itu tak lagi ketakutan di belakang punggung.
Ia ingin menjadi kebanggaan.
Sebagaimana ia pun bangga pada sang lelaki tua.
Ia ingin menjadi benteng hadapi topan.
Sebagaimana yang pernah untuknya lelaki tua lakukan.


Wahai sang lelaki tua..
Terima kasih atas berjuta pengorbanan yang ada.
Maafkan aku yang tak jua membuatmu bangga.

Wahai sang lelaki tua..
Sungguh aku rindu untuk bersua..
Sungguh aku rindu...

07/08/2013

Oase



Catatan seorang teman:
OASE

Senja karam dalam rangkulan malam.
Adakah sama..? ya habibi.. di ruangmu?

Seperti disini, sulit mengungkap sepi dalam kata.
Dan setiap lamunan hanya membuatku semakin terkurung,
Dalam detak waktu tak menentu
Adakah sama..? ya habibi.. di hatimu?

Sepertiku..satu nama yang slalu terulang..
Dan kuharap slalu terulang di setiap denyut hidupku.
Ya Allah..Ya Rabb..semoga..
Menapak di batas langit..membongkar kamar rembulan..
Mencari penawar dahaga mata panahku.
Adakah sama..? sepertiku?

Seperti syair2 tak bersambung..di lagumu..
Seperti ayat2 cinta..yang dilirihkan Maria, gadis mesir itu.
Dalam pencariannya di alam mimpi.
Biar sendiri, sepiku masih bernyanyi..
Merangkai kata2 yang tak senada..
Meski tak sepuitis Kahlil Gibran yang menderita karena cinta..
Meski tak seindah karya pujangga..
Adakah sama..? ya habibi..?

Melukis nama yang tak pernah tercantum..
Seperti Fahri Abdullah yang merangkai puisi.
Sebelum menemukan Aisha..sang bidadarinya.
Adakah sama..? ya habibi..?

Memendam sesuatu, terhadap rasa cinta.
Seperti pendaman kasih Nurul Azkiya kepada Fahri Abdullah..
Adakah sama..? di rindumu ya habibi..?
Meredam galau dengan ayat2 cinta
Dan menyejukan jiwa dengan membasuh muka..
Adakah sama..?

Ketika hati kecewa dan patah
Tak lazim bila melangkah dengan goyah..
Biar sepi sendiri aku masih bernyanyi.
Menyusun sebuah do’a..menggumpal..
Menembus pintu langit..
Adakah sama..? ya habibi.. sepertiku?

Memancangkan kisah eksotik tentang firdaus rupawan
Menantikan mujahid seperti Ali Tholib…
Atau jangan2..kau sedang merindukan Fatimah..
Tiba2 aku teringat sesuatu..Adakah sama..?

Seperti disini..dalam lingkaran air mata tertumpah..
Tiba2 aku merasakan sesuatu..seperti di sini..
Ah, begitu panjang rute perjalanan yang masih kutempuh..
Tiba2 aku merindukan sesuatu..
Belaian kasih Siti Maryam terhadap Maria..
Uluran Cinta seperti Fahri kepada Aisha..
Lengkap dengan jubah kesetiaannya..
Kisah sejati sepanjang zaman..
Ingin kubelajar dari setiap peristiwa itu..
Adakah sama..sepertiku? ya habibi?