22/11/2020

Gunung

Menenangkan ya, nak?

Tatkala menjauh dari keramaian kota, maka hiruk pikuknya tiada terbawa serta.
 
Bising klakson kendaraan mewah, adu pasar harga rupiah, atau tinggi lantai hunian megah. 
 
Disini, kesemuanya hanya atap-atap kecil yang terhampar pasrah.
 
Yang kala mereka digulung, harta-harta dunia itu tak pernah mampu menjadi pelindung.
 
***
 
Menenangkan ya, nak?
 
Ketika menyepi ke puncak bukit dan gunung, jeruji penat tiada lagi mengungkung.
 
Urusan kerja yang melelahkan, urusan seteru yang tak berkesudahan, semuanya tertinggal jauh di lembah itu.
 
Sayangnya, tidak berlaku dalam urusan rindu. 
 
Ke gunung manapun kau berlalu, Ia akan melulu mengikutimu.
 

 

14/11/2020

Bukan Sajak - Bukan Puisi, Hanya Sehimpun Jejak Aksara Hati

Telah terbit buku baru di LeutikaPrio!!!
 
Judul: Bukan Sajak - Bukan Puisi, Hanya Sehimpun Jejak Aksara Hati
 
Penulis: Adi Wahyudin
Harga: Rp 70.500
ISBN: 978-602-371-870-2
 
Blurb: 
 
Buku ke sepuluh, di penghujung tahun duaribu duapuluh.
 
Di dalamnya terbubuh candramawa sebanyak tujuh, tersimpul judul sejumlah limapuluh, senandika keluh semasa dasawarsa ditempuh. Ditambah sapta petua pada si anak kedua, menggenapkan sepadi urna perihal rasa.
 
Bukan! Bukan hendak bersilang lengan merasa jumawa. Bukan pula hendak meninggi diri merengkuh bangga. Angka ini hanya sebagai penanda, atas usia yang kian menua. Angka yang menggerogoti raga, pada jiwa yang tertawan senja.
 
Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via :
- SMS/WA/Telegram ke 0819 0422 1928
- Inbox FB dengan subjek PESAN BUKU
- Email ke leutikaprio@hotmail.com
 

 


Mentari

 

Mustahil, Nak!

Mentari itu mustahil kau kurung, 
terlebih hanya dengan gelembung berbahan sabun.
 
Namun hati yang mendung, boleh jadi kan melulu terkurung. 
Terus merenung, tertatih terkatung-katung.
 
Ihwal apalagi jika bukan lantaran bertepuk tangan sebelah? 
Bertahun-tahun menaruh hati pada orang yang salah.
 
Dan pertanyaan nan panjang itu terjawabkan, hanya dengan secarik kartu undangan.
 
Ya, Aku tahu!
Patah hatinya memang sekali.
...
 
Tapi pedihnya berkali-kali.