03/08/2017

Recomended Book

Mba, sinetron nikah di tivi itu tak benar-benar terjadi. Calon pengantin yg diejeki, dibully, dizolimi, jatuh berulang kali, itu hanya di layar tivi. Jika ratingnya rendah, masalahnya ujug-ujug selesai begitu saja. Dan jika ratingnya tinggi, tokohnya harus dizolimi lagi dan lagi. Sampai air matanya banjir berurai. Bukan, bukan lantaran sedih betulan. Tapi karena taburan bawang-bawang bombay. Coba saja tanya tips pernikahan pada mereka. So pasti bakal bingung jawabnya. Karena diakhir filmnya, disebutkan bahwa tokoh dan adegan hanya fiktif belaka. Cape deh..udah baper-baperan nonton, taunya ga nyata. 😩

Dek, nikah itu tak selancar dongeng-dongeng disney. Tak seindah cerita-cerita peri. Di dunia kita, pernikahan tak hanya masalah happily ever after. Perlu sabar saat dilukai, perlu sabar waktu dikhianati, pun harus sabar tatkala bertahun menanti. Dan kau pastinya tak bisa bertanya hal tersebut pada cinderella bukan? Atau sedikit mengadu pada putri salju? Duh.. Mana bisa. 😫

Tapi tenanglah, ada kisah pernikahan yg bisa menjadi gambaran. Bukan hanya kiasan, melainkan jalan hidup betulan. Tempatnya betulan ada, kesulitannya betulan ada, tokohnya pun memang benar-benar ada. Malah bisa jadi kau ternyata berada di kota yg sama. Ia ditulis dengan kalimat yg mudah dicerna, dan beragam pula cerita-ceritanya. Tak percaya? Coba baca saja.. "Ya Allah, Izinkan Kami Menikah" Insya Allah masih tersedia di toko-toko buku Gramedia. Jangan sampai kehabisan ya..


Wejangan Singkat

Nak.. Sejatinya keceriaan itu tak bisa ditukarkan. Sebanyak apapun harta yg ada, tak akan pernah bisa membeli senyum meski sekali saja. Karena ceria itu dari hati. Tak tersentuh oleh beraneka materi.
Aku tak tahu, tinggal berapa banyak lagi tarikan nafas ini tersisa. Yang pasti, kelak di detik penghujung senja, izinkan Aku melihat lagi ceria di mata kalian.
He.. Permintaan ini memang lucu.. Karena Ziya, Kau nanti pasti terlalu malu untuk bersandar lagi di bahuku. Dan Zahdan, Kau nanti pasti tak akan mau berkata lantang lagi, "abi, kapal kita sudah sampai di pulau harta karun!!". Lengkap dengan teriakan "Ahoy" khas bajak laut sejati.
Kalian nanti pasti tak akan berebut lagi mendapat sebutan "anak Abi", kalian nanti pasti sudah lebih tinggi dan bertambah hebat lagi.
Dan jika saat itu tiba, ingatlah impian yg slalu kuceritakan. Ingatlah wejangan yg kerap kunasihatkan. Ingatlah Aku, Abi kalian..


Khitanan Zahdan

"Zahdan mah mau galak sama pa dokter!! Soalnya udah bikin sakit zahdan!!" ucap zahdan, hanya sesaat setelah keluar dari ruangan khitan. Kedua matanya berkaca menahan sakit, wajahnya merenggut dengan bibir yg cemberut. Namun tak lama, karena sesudah diberi hadiah mainan, zahdan berubah sumringah. Kembali berlari-lari dan melompat riang. Aku sampai harus meneriakinya berulang-ulang, "zahdaaan, ga boleh lari-lari duluu!!" kataku.
Acara khitanan zahdan kemarin memang mendapat dukungan dari banyak orang. Kue-kue lezat buatan tangan, nasi tumpeng besar yg menggiurkan, serta bolu spesial berbentuk mobil kesukaan zahdan, menjadikan hari istimewa ini bertambah semakin berkesan. Belum lagi para tetangga dan saudara-saudara yg berdatangan, kado berisi mainan, serta sarung dan pakaian spiderman, membuat zahdan tak bisa menyembunyikan kegirangan. Tertawa-tawa, lupa sementara pada sakit yg dirasakan.
Perlakuan berbeda pada amplop-amplop yg diterima, zahdan tak terlalu mempedulikan mereka. Si kecil zahdan belum mengerti isinya apa. Alhasil Ia letakkan begitu saja dengan sembarang. Mungkin dikiranya surat tagihan. He.. Tak apa, Biar kaka ziya saja yg bertugas membereskan amplop-amplop itu nak.
Momen kali ini sungguh membuatku tersadar, ternyata ada banyak orang yang menyayangi zahdan. Mereka memberi sumbangsih dan perhatian. Acara yg semula dirancang kecil-kecilan saja, menjadi besar dengan banyak makanan melimpah. Kami sampai kebingungan, hendak dikemanakan ini makanan.
Apapun, kami hanya bisa mengucap terima kasih banyak..syukran jidan atas segala perhatian, jazakumullah atas apa-apa yg diberikan. Biarlah para malaikat bekerja menambahkannya kedalam catatan kebaikan. Biar pula Allah melipatgandakannya menjadi ratusan cabang. Sehingga tatkala di dunia mendapat keberkahan, dan kelak menjadi pemberat pahala di hari penghisaban. Aamiin..
Hatur nuhun sadayana..