09/03/2013

Kupu-kupu Do'a


ketika ziya demam kemarin2, senyumnya seolah hilang dari dunia. sepi rasanya. dan demi menenangkannya, kupeluk ziya erat, hingga akhirnya ia tertidur pulas. hawa panas tubuhnya begitu terasa.. sejenak aku berfikir.. Jika saja panas ini bisa dipindahkan, biar ia berpindah saja padaku, ya.. agar dunia ini tidak sesepi sekarang ini, agar tawa ziya kembali menghiasi hari. tanpa berfikir, aku menghirup udara di ubun2 ziya, seolah tengah menghirup panasnya. Mungkin saat itulah kupu2 do'a dilukiskan, lalu perlahan dilepaskan. kupu2 tersebut terbang tinggi ke langit ke tujuh, bergerombol bersama jutaan kupu2 do'a manusia2 lain di seantero bumi ini, berebut memasuki sebuah gerbang besar bertuliskan kata "Amin".
Pagi harinya ziya sudah bisa tersenyum kembali, panasnya sudah turun, dan ia berkeras untuk pergi sekolah.. Alhamdulillaah..
Beberapa hari kemudian, ada yang terasa lain dalam perutku. seringkali melilit2, sakit sekali rasanya. ditambah dengan rasa mual, dan berujung dengan berulang kali seluruh isi perutku dimuntahkan keluar seolah tak bisa diproses didalam. singkat cerita, akupun hanya bisa terbaring. suhu tubuhkupun kian meninggi.. dan saat irulah, datang malaikat kecilku membawa bonekanya.. "abi bangun.." katanya. "abi tolong suara-in.." lanjutnya sembari meletakkan bonekanya di telapak tanganku.. (maksudnya adalah mainkan bonekanya dalam sebuah cerita). "ga bisa nak, abi kan lagi sakit.." jawabku. "abi harus istirahat dulu, biar cepet sembuh, ziya pengen abi sembuh kan?" tanyaku yang langsung dijawab dengn anggukan ziya. setengah menit berlalu, ziya habiskan dengan berceloteh sendiri memainkan bonekanya. namun.. "abi tolong suara-in.." katanya keukeuh.. Hmph..seorang ahlii berkata dalam bukunya, katanya perlakukan anak dalam 3 tahapan, yakni 7 tahun pertama anak sebagai raja, 7 tahun kedua anak sebagai pembantu, dan 7 tahun ketiga anak sebagai menteri. usia ziya belumlah genap 5 tahun, dan sungguh senyum raja kecil ini sangatlah menggemaskan. "abi tolong suara-in.." ujar ziya lagi, memecah lamunanku. kali ini ziya berkata sambil menatapku dengan mata berbinarnya.. aduh, siapa yang mampu menolak tatapan sebening ini.. ya sudahlah, "kemarikan bonekanya nak.." kataku yang langsung disambut dengan tawa sumringah sang raja kecil.

satu cerita berlalu, dibawakan dengan suara yang terbata2.. ziya menyimak dengan penuh kesungguhan.. andaikan saja kesungguhan ini kau keluarkan juga ketika belajar membaca iqro nak.. he..
anehnya, setelah cerita dilantunkan, panasku turun begitu saja. rasanya ada yang ganjil.. aku lalu menatap ziya.. mungkin dalam hatinya iapun melukiskan kupu2 do'a, lalu melepaskanya ke udara, terbang tinggi bergerombol bersama milyaran kupu2 lain yang dilepaskan anak2 dari seluruh penjuru bumi, menuju ke langit ke tujuh, dan berebut memasuki satu gerbang yang sama bertuliskan "Amiin".
(repost 21 Febr 2013)

No comments:

Post a Comment