12/03/2013

Gaya Belajar anak



Kawan, pernahkah kita perhatikan anak-anak saat tengah belajar? ada yang harus belajar dalam kondisi yang tenang, ada yang belajar sambil mendengarkan musik, ada pula yang sambil menonton TV. Seringkali kita mendeskripsikan belajar adalah dengan duduk diam di kursi, membuka buku pelajaran. Klasik bukan? padahal tidak semua anak cocok dengan gaya belajar seperti itu. Dan ketika seorang anak dicekoki gaya belajar yang tidak sesuai dengan bawaan pribadinya, maka hasil dari belajarnya tidaklah akan maksimal.. bisa sih bisa.. akan tetapi sang anak membutuhkan energi yang sangat besar untuk "menelan" pelajaran tersebut. Bukankah kita sering mendengar anak mengeluh "cape ah belajar terus..". Itu tandanya, waktu belajar baginya adalah bukan waktu yang menyenangkan.
Menurut Munif Chatib, seorang praktisi pendidikan pengarang buku "sekolahnya manusia" juga "orangtuanya manusia", jika anak belajar dengan gaya belajarnya masing2, pelajaran akan menjadi "lebih mudah" dan "lebih menyenangkan".
Bulan kemarin, kebetulan ada bursa buku di kota garut, tepatnya di gedung wanita. Alhasil, usai mengantarkan Ziya ke sekolahnya, Aku menghilang sekejap dari sekolahnya di TK IT Al-wasilah Al musadadiyah.. berburu buku di gedung tersebut. Alhamdulillah, perburuan mendapatkan hasil, sebuah buku tipis berjudul "memori super" di bab2 awal membahas tentang ciri2 gaya belajar anak. Isinya seperti berikut:
Ada empat gaya belajar yang biasa kita jumpai, yaitu:
  1. Gaya belajar visual. ciri2nya adalah:
  • Bicara agak cepat
  • Tidak mudah terganggu oleh keributan
  • selalu mengingat apa yang dilihat, namun kurang mengingat dengan apa yang didengar
  • lebih suka membaca daripada dibacakan
  • pembaca cepat dan tekun
  • sering mengetahui apa yang ingin dikatakan, hanya kurang pandai dalam memilih kata-kata
  • lebih suka musik daripada seni
  • mempunyai masalah dalam mengingat instruksi verbal, kecuali jika ditulis, dan sering meminta bantuan orang untuk mengulanginya
  • sering berusaha memperhatikan mimik dan bahasa tubuh orang yang sedang berbicara dihadapannya
  • saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya anak akan melihat teman2 lainnya, baru kemudian bertindak
  • tidak suka bicara di depan kelompok dan tidak suka pula mendengarkan orang lain
  • artinya, tipe ini lebih mudah menangkap pelajaran melalui gambar.
Untuk membantunya, bisa digunakan cara berikut:
  • gunakan materi visual, seperti gambar, diagram dan peta
  • gunakan warna untuk menandai hal2 penting
  • ajak anak untuk membaca buku2 berilustrasi
  • gunakan bantuan multi media seperti komputer dan video
  • perhatikan penerangan (lampu belajar) anak
  • berikan anak buku2 bergambar dan berwarna
 2. Gaya belajar auditori. ciri2nya adalah:
  • mampu mengingat dengan baik setiap pembicaraan dalam diskusi kelompok
  • cepat sekali menghafal lagu yang didengarnya di radio atau di televisi
  • cenderung banyak bicara dan tidak suka membaca
  • kurang terampil dalam membuat suatu karangan
  • kurang tertarik dengan apa yang ada di lingkungan sekitarnya
  • senang membaca dengan keras dan mendengarkan
  • menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
  • biasanya dia pembicara yang fasih
  • lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
  • lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
  • berbicara dalam irama yang terpola
  • dapat mengulang kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara
Untuk membantunya, bisa digunakan cara berikut:
  • Jangan meletakkan tv atau radio di dekat kamar anak, karena ketika anak sedang belajar suara di sekelilingnya akan dengan mudah membuyarkan pikirannya, mereka sangat peka terhadap rangsangan suara
  • buatlah satu lagu di setiap masing2 materi yang dipelajari anak, hal ini akan memudahkan anak dalam mengingatnya
  • beri kesempatan sebanyak mungkin untuk bicara, menyanyi, mendengarkan dan berteriak
  • penegakan disiplin cukup dengan kata2
  • gunakan dialog dan tatap muka untuk menjelaskan masalah yang perlu menjadi perhatiannya
  • diskusikan ide dengan anak secara verbal
3. Gaya belajar kinestetik. ciri2nya adalah:
  • belajar melalui memanipulasi dan praktik
  • menghafal dengan cara belajar dan melihat
  • menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
  • merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
  • menyukai buku2 dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
  • menyukai permainan yang menyibukkan
  • tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
  • menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
  • menggunakan kata2 yang mengandung aksi
  • pandai meniru mimik muka dan gerakan orang lain
  • bola mata cenderung melihat ke bawah ketika sedang berkonsentrasi
  • selalu berpindah2 tempat saat belajar, dan biasanya anak tipe ini menyukai olahraga atau aktivitas fisik lainnya
  • mempelajari hal2 yang abstrak (simbol matematika, peta, dsb) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini
  • cenderung terlihat "agak tertinggal" dibandingkan teman sebayanya. Padahal, hal ini disebabkan oleh ketidakcocokan gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang selama ini lazim diterapkan di sekolah2. 
untuk membantunya, bisa digunakan cara berikut:
  • jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam2
  • ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya, contoh gunakan objek sesungguhnya untuk belajar konsep baru
  • izinkan anak untuk mengunyah permen karet saat belajar
  • gunakan warna terang untuk menghilite hal2 penting dalam bacaan
  • untuk anak tipe ini, belajar 20 menit lalu berikan jeda sebentar antara 3-5 menit untuk melakukan beberapa aktivitas ringan (misal, minum atau jalan2 ke taman), lalu belajar lagi, jeda lagi, adalah lebih baik daripada belajar satu jam dan istirahat 15-20 menit
  • pasang poster bergerak di kamar belajar anak
  • kenali tokoh favorit anak, lalu pasang posternya di meja belajar anak
  • penegakan disiplin tak cukup hanya verbal karena tak berpengaruh, perlu digunakan cara time out
 4. Gaya belajar campuran.

 Demikian, mudah2an ada manfaatnya.. Jadi ingat kata2 bunda Neno dalam bukunya, semua anak adalah bintang.. artinya, tidak anak yang bodoh, tidak ada anak yang nakal. Yang ada hanyalah kekurangtahuan kita dalam mengeksplorasi kepintaran dan kecerdasan anak..

1 comment:

  1. O gitu ya, thanks abi, jadi nambahin ilmu kita-kita.

    ReplyDelete