24/06/2023

Project Kereta Tenaga Surya

Tak kurang dari dua minggu, Zahdan dan aku berjibaku. Project kereta tenaga surya ini, memang lebih rumit dibanding tiga yang sebelumnya.
 
Sebutlah Payung Tata Surya, yang hanya mengandalkan payung dan bola-bola bekas. Pintu ajaib Zahdan, hanya membongkar satu celengan bekas, sisanya lebih banyak berkutat dalam saklar mini yang dirangkaikan seri. Sedangkan Api didalam Laut, hanya menggunakan satu styrofoam dan galon bekas, ditambah beberapa perlengkapan akuarium.
 
Beda halnya dengan project yang ini, entah sudah berapa buah mainan Zahdan yang dibongkar habis. Diambil bagian lampu, motor, remote, wadah baterai, atau sistem mekaniknya. Merasa tak cukup, mainan Zhira pun tak luput jadi sasaran. Sengaja dibongkar untuk penggerak ombak buatan. Ah, jika anak lucu itu tahu, dia pasti akan menangis meminta ganti yang baru.
 
Dalam bekerja, Zahdan khusyu membuat papercraft, merangkai jalur rel, serta mengecat. Sedangkan aku, fokus pada sistem gerak kereta dan simulasi-simulasi pembangkit. Tak jarang Zahdan bekerja sambil menahan kantuk, gegara jam tidurnya yang sudah sangat-sangat terlewat.
 
“Abi.. aku boleh tidur duluan?” ucapnya, dengan mata sayu.
 
Aku langsung melirik jam, menghela napas pelan, lalu mengangguk membolehkan.
 
Terkadang pula, kala kami tengah bekerja, Zahdan juga lah yang memberitahuku letak alat dan bahan. Sesuatu yang kerap luput dari pandangan.
 
“Zahdan, gunting dimana? Tadi dipake ya? Abi butuh buat ngegunting, ini!” tanyaku.
 
“Aduh, itu Abi! Guntingnya ada di dekat kaki Abi sendiri!” jawabnya, sambil tertawa.
 
Aku langsung beristighfar. Maklum, ruang Taman Baca yang dipakai untuk mengerjakan project, sudah kian terlihat berantakan. Sulit menemukan benda yang dicari dengan cepat.
Selang beberapa menit kemudian,
 
“Zahdan, obeng dimana? Simpen lagi kesini atuh, abi susah nyarinya!” ucapku.
Zahdan menoleh. Matanya melacak sebentar, kemudian menyingkap potongan styrofoam disampingku.
 
“Ini, Abi! Ketutupan sama ini!” jawabnya, lagi-lagi sambil tertawa.
 
Akupun beristighfar lagi.
Ah, project ini benar-benar menguras konsentrasi dan ingatan. Semoga bisa selesai sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
#Kreospora
#TamanBacaMumtaza