03/10/2016

Roda Kereta dan Rambut Zahdan

Zahdan kecil tengah asyik bermain keretanya. Flynn, Emily, dan Hero bisa kembali melaju diatas rel dengan semangatnya. Tentu saja, dengan batu baterai yang baru diganti, mereka tak ragu lagi meski harus berulang kali berkelok mengelilingi jalur berbentuk angka 8 tersebut. Tak ada suara peluit kereta, yang ada malah teriakan zahdan. Ia tertawa-tawa saat melihat salah satu keretanya terguling saat berbelok. Beberapa kali aku menangkap basah ketika zahdan ternyata dengan sengaja mengganjal rel dengan potongan lego, membuat keretanya terguling dengan sengaja. Hmph..ada-ada saja.
Ulah zahdan ternyata tak berhenti sampai disitu saja. Bosan dengan lajur kereta yang searah, ia membuat satu keretanya berbalik berlawanan arah. Akibatnya kereta-kereta itu bertabrakan satu sama lain tepat di bumper depannya. Mereka tak melaju, masing-masing saling mendorong. Beberapa detik kemudian keduanya terguling. Mengundang tawa dan teriakan zahdan yang kegirangan melihatnya. Kasihan sekali kereta-kereta itu.. Sayang, mereka tak bisa berbuat apa-apa untuk membalas zahdan. Akupun memilih pergi ke kamar, mengistirahatkan mata yang terasa pedih, akibat kurang tidur semalam.
***
Zahdan menepuk-nepuk lenganku. "Abi..abi.. Bangun. Ini Flynnnya nempel.." ujar zahdan. Aku mengerjap-ngerjapkan mata, sembari menggerutu kesal. "Aduh Zahdaan.. Abinya ngantuk nak, kan semalem kerja. Abi pengen tidur dulu barang seben..." ucapanku terpotong. Karena kesalku berubah 180 derajat menjadi tawa. "ini Flynnya.. Nempel terus.." ulang zahdan lagi. Aku tak kuasa menahan tawa "he..he... Astaghfirullaaah... Zahdan..zahdan. kenapa Flynnya bisa ada di kepala zahdan atuh?" tanyaku, sembari tetap terkekeh melihat sebagian rambut zahdan terbelit kedalam roda mainan kereta tersebut. Zahdan malah ikut tertawa, tak sedikitpun ada ekspresi kaget di wajahnya. Aku mematikan mesin kereta mainan, lalu berusaha mengurai rambut zahdan di roda mainan tersebut. Sebagian berhasil terlepas, namun sebagian lagi sulit bukan main. "Huft.. Zahdan, ini mah susah, gunting aja ya?" tanyaku. Zahdan tak menjawab, ia masih terlihat sumringah ada kereta menggantung di kepalanya, mungkin berasa tambah keren. He.. Dengan hati-hati, aku menggunting bagian rambut zahdan yang terbelit. "Nah, udah zahdan, keretanya udah lepas" kataku. Zahdan masih tak berkomentar, raut wajahnya berubah kecewa. Mungkin merasa kerennya berkurang. Mudah-mudahan, ia tak lantas sengaja menggantungkan lagi kereta-kereta mainan yang lain di kepalanya.

No comments:

Post a Comment