Duhai, lidah ini ringan sekali menyanyikan lagu kebaikan. Padahal kaki ini sedikitpun tak mampu menarikan iramanya.
Jangankan menari, untuk berdiri saja mereka gemetar begitu kuat.
Jangankan berlari, untuk melangkah saja mereka tertancap kubangan lumpur
yang teramat pekat.
Lihat, lihatlah kawan dan saudaraku. Mereka
sudah terbang jauh ke langit sana. Sementara aku masih jua terbelenggu
dalam kisah dan dongeng diatas tanah.
Wahai putri dan pangeran
kecilku. Jika kelak kalian memasuki pintu syurga Jannah. Ingatlah,
ingatlah pada alif ba ta tsa yang kuajarkan pada kalian dulu. Ingatlah
pada ruku dan sujud yang kucontohkan dulu. Ingatlah pada nasihat
kebaikan yang kubacakan sebelum kalian tidur dulu.
Jangan biarkan abi kalian ini terpanggang dalam api yang tak henti menyala-nyala.
No comments:
Post a Comment