10/09/2013

Kuburan kucing

Seminggu sudah Ziya kecil kutinggalkan ke luar kota. Berat sekali rasanya meninggalkannya begitu saja. Berangkat ketika ia masih tidur, dan pulang tatkala ia sudah tidur pula. Rindu sekali akan celotehnya, pertanyaan2 polosnya. Dan mimpi2 yang selalu ia ceritakan ketika ia baru terbangun dari tidurnya.
Suatu hari, Zia menelfon sambil terisak. "abi.. kuburan kucingnya dibuka sama aa sama teteh.." ujarnya. Maksudnya adalah anak kucing yang tergilas mobil di dekat rumah, lalu aku dan ziya menguburkannya di dekat mesjid komplek. Ziya menyimak dengan sungguh2 prosesi tersebut. Mengamati saat dibungkus dengan kertas putih, membantu menggali tanah, dan diam termenung ketika semua sudah selesai. "kasian ya abi..ibunya pasti nyariin.." katanya waktu itu. dan esoknya, ziya kembali kesana untuk melihatnya. jika ada teman2 yang bertanya, ia langsung jawab "ini kuburan kucing, yang meninggal kegiles mobil.." kata ziya. Tak aneh jika anak2 tetangga banyak yang penasaran, dan bahkan bermain2 disana, ada yang menambahkan batu, ada yang menaburkan rumput, dan kegiatan2 anak2 pada umumnya.
Sayang sekali, ternyata kegiatan mereka tidak terpantau, sehingga beberapa diantaranya nekat menggali kuburan tersebut, mungkin penasaran betul atau tidak itu adalah kuburan kucing. Akhirnya... "Abii.. sama ziya udah dilarang, tapi itu teteh malah terus ngegali.. kasian kucingnya.. hik..hik.." kata ziya diujung telfon sana sembari menahan tangis. Rasanya baru kali ini kudengar ziya sedemikian sedih seperti ini, biasanya ia menangis hanya untuk merajuk minta dibelikan mainan, atau baju hello kitty kesukaannya. Dan jenis kesedihannya yang ini entah kenapa selalu menyentuh hatiku. "hmph.. iya..iya nak.. nanti abi liat ya.." kataku singkat.
Setiba di rumah, ziya sudah tertidur. Kutunaikan janjiku, berjalan ke arah mesjid. Ternyata benar, anak kucing yang kemarin dikuburkan telah berada di luar, lumayan sudah berbau busuk. Kukuburkan kembali, kali ini dengan galian yang lebih dalam dari sebelumnya.
Besok, akan kuberitahukan pada ziya, kucing malang tersebut sudah dikubur kembali. Semoga dengan begini hilang kesedihan ziya.."jangan sedih lagi ya nak.."


No comments:

Post a Comment