17/09/2013

Mandiri? Hmm..

"Abi jangan kabur ya.." ucap ziya sesaat sebelum memasuki gerbang sekolahnya. Tampak jelas sebuah pengumuman yang terpampang di pintunya "mamah dan papah nganternya sampai sini saja ya", lalu disudahi dengan gambar lucu dan tanda STOP.
Tujuannya bagus, mendidik anak untuk belajar mandiri. Dan ziya terbukti bisa melakukannya, meski ku tahu itu tidaklah mudah. Beberapa kali bahkan ia melangkah masuk kelas sembari menatapku berkaca2. Beberapa kali pula ia mengintip keluar, meyakinkan diri bahwa aku masih menungguinya disana. Dan jika ternyata ia tidak mendapatiku, otomatis ia berfikiran bahwa aku telah "kabur". He.. meski ia tak sampai menangis karenanya. Hanya berupa pertanyaan ringan ketika dijemput pulang, "ko abi tadi kabur sih.."
Mandiri memang menjadi salah satu kata kunci keberhasilan seorang anak. Mereka yang tidak lagi terlalu bergantung pada orang tua, menjad kebanggan tersendiri bagi orang tua tersebut. Tapi.. Aneh... Kenapa aku tidak merasa demikian.. Ketika ia menjalani proses untuk mandiri, justru aku yang merasa kehilangan. Belum siap rasanya menjalani hari tanpa celoteh polos, dan canda tawa manja dari si kecil ziya. Entahlah.. Sepertinya aku yang harus belajar mandiri.
Apa memang kemandirian hanya terlihat dari jauhnya mereka dari orang tua.. Mungkin ya.. tapi mungkin juga tidak.. Lagi2..Entahlah..
Ziya kecil sudah mandiri menurutku. Sejak dulu ia sudah berani tidur tanpa ditemani. Menunggui Umminya selesai mengajar dengan duduk di pojok kelas dengan sabarnya. Dan bisa memahami ketika kubilang.."abi belum gajian nak.." he.. ia hanya akan menjawab "oo.. ga apa2 abi". Hanya saja setelah ia punya tabungan sendiri, ziya sekarang bisa membalas dengan jawaban yang berbeda.. "pake uang ziya aja, kan ada banyak di tabungan.." katanya. Mungkin ia berfikir deretan yang panjang di buku tabungannya itu adalah uang semua, semakin panjang barisnya, maka semakin banyak jumlah tabungannya. Hehe.. padahal saldo akhirnya, masihlah sedikit jumlahnya.
Bersikap manja pada orang tua sepertinya bukan hal yang menurunkan nilai kemandirian padanya. Orang pinter sih bilang.. "she's just a kid..". 100% benar.. biarkan saja ia bersikap selayaknya anak2..
"kamu tuh udah gede.." katanya, tapi dilain waktu dibilang "eee...kamu kan masih kecil". Waduh.. si anak jadi bingung deh..udah gede atau masih kecil.
Menghadapi anak kecil memang susah2 gampang.. Tapi yang pasti, tetap mengasyikan..^_^
    

No comments:

Post a Comment