10/09/2013

bidadari pelukis

"Ziya mah mau jadi pelukis.." kata ziya sutu kali. "Lho, bukannya dulu mau jadi bidadari?" tanyaku. "iyaa.. bidadari yang suka melukis.." jawab ziya tak mau kalah. "terus, ngelukisnya ngelukis apa?" tanyaku lagi. "ngelukis bidadari.." jawabnya polos. He.. akhir2 ini ziya memang tengah terobsesi dengan kegiatan melukisnya. Seringkali ia melukis sesuatu, lalu diwarnai, dan dilipat2 menyerupai sebuah kado. Setelah selesai, ia segera berlari menghampiriku.. "abii.. merem dulu.." kata ziya. "kenapa?" tanyaku. "pokonya merem dulu.." perintahnya. Aku lalu mengangguk, dan menutup mataku. sedetik kemudian ziya langsung memerintahkan membuka kembali. "Taraaa....!! ini hadiah buat abi.." teriaknya sumringah sembari memberikan lukisan yang tadi dilipat2nya. "Waah.. apa ini.." tanyaku. Dengan semangatnya ziya membuka kertas tersebut, lalu menjelaskan.. "ini lukisan ziya.. ini gambar bidadari..ada sayapnya.. soalnya udah di surga, nah ini ziya yang udah jadi bidadari, sayapnya kayak sayap kupu2.. jadi bisa terbang. ini de zahdan..ini ummi.." ujarnya panjang lebar. Aku menyimak, lalu pura2 sedih.. "gambar abinya mana.. abi kan pengen ke surga juga.." tanyaku. Ziya kaget.. "oh iya.., abi tunggu sebentar ya..." ujarnya sembari berlari mengambil crayonnya.
He.. ziya di usia yang ke lima ini, terlihat lebih baik dalam lukisannya.. Sekarang lebih jelas bentuknya dibanding dulu saat pertama kali masuk ke TK. Ia pun sudah bisa mengekspresikan imajinasinya didalamnya. Tambah matahari, pelangi, awan.. semua ia gambarkan sesukanya. Tak jarang jika sedang malas ia menyuruh aku yang menggambar. "abii.. gambarin princess sofia dong.." katanya. Aku yang sedang malas pun sering menjawab "wah.. abi belum bisa nak.." jawabku. Ziya langsung menimpali dengan polosnya "ga apa2 abi..kan sambil belajar.." katanya. "Iyaa..iyaaa..." jawabku. Terpaksa kuambil pensil dan kertas kosong, me reka2 tokoh princess sofia yang diinginkan ziya.   

No comments:

Post a Comment