Tidak, Putri Balqis bukanlah berasal dari
masa kerajaan, Ia justru berasal dari masa sekarang, masa dimana tak ada lagi
kerajaan tersisa. Tak heran jika Ia merasa canggung dipanggil Putri oleh Putri
Mumtaza. Meski Putri Mumtaza sudah meyakinkannya berkali-kali, bahwa Balqis
memiliki jiwa seorang Putri, lebih dari layak disebut sebagai Putri. Disamping
itu, Ia adalah generasi ke-18 dari garis keturunan keluarga Putri Naysila, darah
kerajaan mengalir kuat dalam dirinya.
Serupa dengan Putri Naysila, Putri Balqis termasuk
keturunan yang memiliki kekuatan berkaitan dengan waktu. Bedanya, kekuatannya
lebih kepada kemampuan berpindah tempat, berteleportasi, serta mengadakan
perjalanan waktu. Tentunya dengan bantuan kalung jam pasir ajaib yang Ia dapat
saat berkunjung ke museum tua.
Karena prestasinya, Putri Balqis dilibatkan
dalam sebuah proyek pembuatan alat medis yang canggih. Bersama seorang
mahasiswa tingkat akhir bernama Satria, Ia teguh menekuni proyek tersebut, demi
kakeknya yang tengah menderita penyakit yang sama. Sayang, keterlibatannya
dalam proyek tersebut justru menyeretnya dalam masalah besar, masalah yang mengancam
nenek moyangnya sendiri, Putri Naysila.
No comments:
Post a Comment