12/02/2014

Menantang Tuhan

Dalam hujan, mereka tertunduk dalam. Biarkan derasnya mengguyur kepala yang kedinginan. Tak apa... Mungkin memang inilah yang mereka butuhkan. Setelah sebelumnya kepala-kepala itu membesar dengan pongahnya. Merasa pintar akan pemikiran-pemikirannya. Setelah sebelumnya kepala-kepala itu mendongak langit dengan angkuhnya. Merasa bisa mencipta langit yang lebih indah dibanding karya Tuhannya. Dengan kembang apinya, dengan mercon-merconnya. Tepat pada perayaan bagi janus berhala dengan dua wajahnya. Sebuah tantangan kurang ajar pada Tuhan dari makhluk yang disayangiNya. Hingga dua tanduk tak tampak, tumbuh di atas kepala dengan suburnya. Membahagiakan mereka para makhluk penggoda. Yang dulupun menantang Tuhan dengan cara yang hampir sama. Menolak bersujud pada manusia pertama, merasa diri lebih mulia diatas yang lainnya. Maka.. Biarkanlah hujan yang ini mendera kepala-kepalanya. Semoga karenanya, tanduk diatasnya terkikis tak bersisa.

Dalam air yang menggenangi, ramai mereka menangisi. Biarkan luapan kali menyelimuti kaki-kaki. Tak apa.. mungkin inilah yang mereka perlui. Setelah sebelumnya, kaki-kaki itu angkuh menginjaki bumi. Tak peduli dengan hutan yang mereka tebangi. Pun dengan sungai-sungai yang mereka rusaki. Setelah sebelumnya, kaki-kaki itu enggan lagi melangkah ke rumah suci. Malah menolak pergi, justru ketika tempat prostitusi akan disudahi. Ditambahi dengan korupsi yang tak pernah berhenti, dan acara-acara tivi yang tak mengedukasi. Setumpuk tantangan pada Tuhan, dari makhluk yang Ia sayangi. Ironi.. Sungguh ironi.. Tak cukup disitu mereka berhenti, ketika air mulai menggenangi kaki, kata "bencana alam" dan "takdir" yang mereka namai. Seolah hendak menyalahkan Tuhan atas apa yang telah terjadi. Maka.. biarkanlah air yang ini menggenangi kaki-kaki. Semoga setelah ini, rumah suci akan kembali dipadati kaki-kaki. Gunung-gunung tak lagi digunduli. Pun sungai-sungai, tak lagi bersampah ia menjadi. Biarkanlah air ini mendingini kaki-kaki. Semoga karena ini, panasnya neraka urung untuk menjilati. Dan semoga lantaran ini, pintu-pintu surgawi yang mereka masuki nanti.

Hentikan kawan.. Hentikan prilaku kita menantang Tuhan. Bukankah olehNyalah kita diciptakan? Dan kepadaNya jua lah kita kan dikembalikan? Maka, mari kita hentikan.. Sebelum alam kian parah kita rusakkan. Sebelum murka Tuhan kita dapatkan. Dan sebelum ajal datang, tak terbantahkan. 

No comments:

Post a Comment