12/02/2014

Hujan yang ada..

Hujan yang ada, deraspun tidak.
Namun rintiknya, keras menghujam..
Menusuk-nusuk lubuk hati yang paling dalam.
Dimana disana tersembunyi sebuah harapan.
Dimana disana teronggok sebuah kerinduan.

Harap akan secuil tatap.
Rindu akan setitik temu.

Manusia memang aneh kawan,
Ia berbulan menanti pertemuan.
Namun ketika datang, begitu saja ia lewatkan.
Acuh tak peduli, seolah semuanya tak berarti.
Mengingkari hati, mendustai diri sendiri.

Lagi-lagi, aku harus mempertanyakan,
kebenaran atas hukum kebalikan.
Mengapa jauh dan jauh tak lantas menjadi dekat?
Kenapa acuh dan acuh tak lantas menjadi cakap?
Pun kenapa, masa sepelemparan batu, begitu saja ia berlalu?

Hmph.. Hujan yang ada, telah pergi entah kemana.
Sisakan genangan, di atas lubang yang tersamarkan.
Dan tinggalkan tetesan, di ujung dedaunan yang tak terperhatikan.

No comments:

Post a Comment