Seperti biasa, ziya terlihat tengah berkutat sendiri diruang tengah
dengan kertas dan crayonnya. Zahdan adiknya sudah tidur di kamar sejak
beberapa menit yang lalu. Menyisakan suasana sepi rumah ini. Hanya
senandung ziya yang terdengar mengalun pelan. Sepertinya ia tengah
mengerjakan sesuatu yang ia sukai, sampai-sampai bisa sambil
bersenandung segala. Lain halnya jika tengah mengerjakan PR, jangankan
bersenandung, ia malah menguap berkali-kali, 'zia kan cape'..itu kilahnya.
Tiba-tiba,
ziya berdiri. Sepertinya sesuatu yang ia kerjakan itu sudah selesai.
Ziya berbalik, melihatku sembari tersenyum lebar,menyembunyikan kertas
hasil kerjanya dibelakang punggungnya. 'abi lihat geura, buku bikinan ziya..'ujarnya, menghampiriku yang masih berbaring di dalam kamar. 'oya, mana?'
jawabku singkat. Ziya lalu menjulurkan kedua tangannya, menunjukkan 3
lembar kertas yang dilipat tak sempurna menyerupai buku tipis. Pada
cover depannya bergambar princess dengan latar hijau, dan tanda hati di
pojok kirinya. Aku mulai membaca, begini tulisannya “ziya menagis
kenapa ziya menagis katAte itu Abiya sakit <Oooo> Dkirainloba
sekolah ziya ia tapi…Ado buga ya… ia ketika ya sebaikya kita kelilig
kota ketika makan malam ini kitahuahua minumya tida sabar”. Butuh
waktu untuk memahami maksud tulisan sebenanrnya. Dan setiap tulisannya,
dibarengi dengan gambar dihalaman berikutnya. Ada gambar ziya dan Ateu
(saudara ziya). Juga ada gambar princess belle dan Cinderella.
Aku tersenyum membacanya. “bagus nak.. ziya pengen jadi penulis buku?”
tanyaku. Ziya mengangguk. Beberapa detik kemudian ia sudah berlalu ke
kamarnya, mengambil kerudung umminya dari lemari, lalu memakainya
menjadi gaun. “Abi lihat, baju ziya bagus” celotehnya. “iya” jawabku pendek. Sejurus kemudian ziya kecil sudah berada diatas kasur, memijiti kakiku. “abi enakeun dipijit ziya?” tanyanya. “iya nak..”jawabku
sembari menahan senyum. Anak ini sudah bertingkah layaknya orang dewasa
saja.. Dan, 5 detik kemudian ziya sudah berlalu lagi. Keluar kamar
sembari membawa kertas kosong dari lemariku. Ck..ck..ck..
Seminggu
kemudian, ziya membuat "buku" lagi, yang ia beri judul Keajaiban
Menerima. Dengan tokoh didalamnya tertulis jelas "princess alisah". ^_^
No comments:
Post a Comment