01/06/2014

Buku Ziya

Seperti biasa, ziya terlihat tengah berkutat sendiri diruang tengah dengan kertas dan crayonnya. Zahdan adiknya sudah tidur di kamar sejak beberapa menit yang lalu. Menyisakan suasana sepi rumah ini. Hanya senandung ziya yang terdengar mengalun pelan. Sepertinya ia tengah mengerjakan sesuatu yang ia sukai, sampai-sampai bisa sambil bersenandung segala. Lain halnya jika tengah mengerjakan PR, jangankan bersenandung, ia malah menguap berkali-kali, 'zia kan cape'..itu kilahnya.
Tiba-tiba, ziya berdiri. Sepertinya sesuatu yang ia kerjakan itu sudah selesai. Ziya berbalik, melihatku sembari tersenyum lebar,menyembunyikan kertas hasil kerjanya dibelakang punggungnya. 'abi lihat geura, buku bikinan ziya..'ujarnya, menghampiriku yang masih berbaring di dalam kamar. 'oya, mana?' jawabku singkat. Ziya lalu menjulurkan kedua tangannya, menunjukkan 3 lembar kertas yang dilipat tak sempurna menyerupai buku tipis. Pada cover depannya bergambar princess dengan latar hijau, dan tanda hati di pojok kirinya. Aku mulai membaca, begini tulisannya “ziya menagis kenapa ziya menagis katAte itu Abiya sakit <Oooo> Dkirainloba sekolah ziya ia tapi…Ado buga ya… ia ketika ya sebaikya kita kelilig kota ketika makan malam ini kitahuahua minumya tida sabar”. Butuh waktu untuk memahami maksud tulisan sebenanrnya. Dan setiap tulisannya, dibarengi dengan gambar dihalaman berikutnya. Ada gambar ziya dan Ateu (saudara ziya). Juga ada gambar princess belle dan Cinderella.
Aku tersenyum membacanya. “bagus nak.. ziya pengen jadi penulis buku?” tanyaku. Ziya mengangguk. Beberapa detik kemudian ia sudah berlalu ke kamarnya, mengambil kerudung umminya dari lemari, lalu memakainya menjadi gaun. “Abi lihat, baju ziya bagus” celotehnya. “iya” jawabku pendek. Sejurus kemudian ziya kecil sudah berada diatas kasur, memijiti kakiku. “abi enakeun dipijit ziya?” tanyanya. “iya nak..”jawabku sembari menahan senyum. Anak ini sudah bertingkah layaknya orang dewasa saja.. Dan, 5 detik kemudian ziya sudah berlalu lagi. Keluar kamar sembari membawa kertas kosong dari lemariku. Ck..ck..ck.. 
Seminggu kemudian, ziya membuat "buku" lagi, yang ia beri judul Keajaiban Menerima. Dengan tokoh didalamnya tertulis jelas "princess alisah". ^_^

No comments:

Post a Comment