21/12/2016

Puisi Kecewa

Ziya, kau tau nak?
Adakalanya kau kan merasa kecewa,
sempurna merasa kecewa.
Pada dunia yang ternyata tak seramah yang kau kira.
Pada manusia yang ternyata tak sebaik tokoh dalam cerita.
Hingga luka hati yang menganga,
tak mampu lagi kau terjemahkan dalam barisan kata.
Dalamnya kecewa di ujung asa,
tak bisa lagi kau obati dengan pena dan sejumput tinta.

Jika itu terjadi nanti, maka diamlah..
Tak ada arti pura-pura berseri.
Tiada guna memaksa untuk tertawa.

Diamlah..
Peluk erat kedua lututmu, 
tangkupkan dalam seluruh wajahmu. 
Lalu menangislah..
 

Tak apa nak, tenang saja.. 
Aku janji tak akan mengataimu cengeng. 
Bahkan mungkin, Abimu ini tak akan ada, 
meski hanya lisan untuk menghiburmu dengan cerita, 
atau hanya tangan tuk mengelus lembut kepalamu tanpa berkata.
 

Sepertiku sekarang, 
telan saja semua luka itu sendirian nak.. 
Terima semua kecewa itu sendirian saja. 
Karena kau tahu? 
Orang yg dekat begitu banyak yg pergi, 
menjauhi diri tanpa bisa untuk kembali. 
Namun orang yg jauh, justru tetap saja tinggal, 
begitu bebal dengan hati yg tersumpal.

No comments:

Post a Comment