Antologi Pertama Zahdan

Alhamdulillah, buku antologi pertama Zahdan akhirnya terbit dan selesai cetak. Buah dari kelas menulis yang dia ikuti tempo hari.

Yah, memang butuh kesabaran. Terlebih ketika menulis di laptop, Zahdan tak bisa duduk diam berkonsentrasi. Melainkan sembari berlari-lari, melompat kesana kemari. Mengetik satu kata, bertanya lima kata. Mengetik satu kalimat, bertanya sepuluh kalimat. Tak henti-henti girang dan tertawa-tawa.

"Abi, kalau mau ke bawah teh tekan enter ya?"

"Abi, kalau mau huruf gede teh sambil tekan sip ya?"

Abi, kalau mau nulis tahun kayak gimana?"

Dan, setela naskah selesai dan direvisi, Zahdan masih bertanya juga kapan bukunya jadi. Photo yang dikirimin itu photo yang mana, dan seterusnya.

Maka wajar, ketika paket bukunya datang, anak itu menyambut dengan mata berbinar-binar. Tak sabar ingin segera membuka, tak sabar ingin segera melihat karyanya.