09/09/2021

Pohon

 

Ah, iya! Pohon ini.. Kau ingat?
 
Hampir setiap kali kemari, kau selalu menyempatkan diri untuk memanjatnya.
Meski di awal, seringkali kau meminta bantuanku lantaran takut terjatuh.
 
Namun ketika sudah berhasil duduk di dahannya, kau akan betah berlama-lama disana.
 
Terduduk..
 
Sendiri..
 
Menatap takzim arak-arakan awan dari sela rimbunnya dedaunan.
Terlarut damai menikmati hembusan angin yang sepoi dan menenangkan.
 
Tentu saja, kau memang anak abi.
Dulu, sewaktu kecil, akupun memang kerap memanjat pohon mangga di depan rumah.
 
Duduk, sendiri..
 
Tak peduli, meski orang rumah tengah mencari-cari. Tak acuh walau ada kawan yang memanggil-manggil namaku.
 
Pun ketika harus pergi ke tanah rantau. Aku kerap memanjat pohon di depan kamar kost. Melamunkan rumah, membisik rindu pada angin yang berlalu.
...
 
Nak, kudengar kelasmu di lantai dua, bukan?
Dan perpustakaanmu di lantai tiga. Iya, kan?
 
Kau tak perlu lagi memanjat pohon untuk bisa berbincang bersama angin.
Tinggal buka lebar jendela,
 
Kemudian katakan saja..
 
Titipkan rindumu itu bersama sepoinya.

No comments:

Post a Comment