Hari yang dinantikan pun tiba, lembar kosong yang tertempel
di dinding dulu, kini sudah dipenuhi dengan kartu2 bolu. Dan sesuai janjiku,
hari ini ziya akan ku ajak ke toko kue untuk membeli bolu. Sepulang sekolah,
ziya bersikap riang minta ampun. Terus2an mengajak ke toko kue saat itu juga.
“nanti nak, habis abi jum’atan ya..” kataku. Zia mengangguk, ia sudah mengerti
benar kewjiban shalat jum’at untuk abinya.
Usai jum’atan, aku bergegas pulang. Zia kecil pastilah sudah
menunggui kedatanganku. Benar saja, salam belumlah terucap, pintupun belumlah
diketuk.. tatkala melihat kedatanganku, ziya langsung melompat girang menarik2
tanganku, “abi hayu ke toko kue sekarang..” teriaknya. “iya..iya.. ab ganti
baju dulu ya..” jawabku.Singkat cerita, ziya sudah membeli bolu yang
diinginkan, sebuah bolu kecil berwarna pink, bergambar hello kitty di atasnya.
Zia sendiri yang memilihnya. (Mungkin ini salah satu penyebab ziya di esok2
hari menjadi hello kitty mania. Sedikit mengurangi intensitas kesukaannya pada
tokoh princess.) lengkap dengan hiasan princess, dan beberapa lilin ajaib.
Tanpa mmbuang waktu, akupun menyiapkan bolu tersebut di atas
piring lebar, memasang hiasan, dan menancapkan lilin2nya. Ziya memaksa ingin
membantu, sambil beberapa kali menjilati jarinya yang belepotan terkena cream
pinggiran bolu, yang tentunya ia senggol dengan sengaja.. he..
Lilinpun dinyalakan, tanpa lagu, tanpa kado, tanpa teman2
ziya.. hanya ziya, dan aku. Tapi lihatlah, wajah ziya jauh lebih riang
dibanding temannya yang berulang tahun kemarin. Matanya berbinar, senyumnya
lebar. Tangannya bergerak terus, tak sabar untuk memotong kue dihadapannya,
sambil sekali2 melompat2 bersenandung.
“Wuushh…!!” zia meniup lilin di hadapannya sekuat tenaga,
bercampur dengan “air” yang tak sengaja “muncrat” dari mulutnya. Apipun padam,
akan tetapi 3 detik kemudian mereka tiba2 menyala kembali. Zia tertawa terbahak2, ternyata benar.. ini lilin
ajaib. Ziya lalu kembali menarik nafas panjang dan meniup lilin2 tersebut
sekuat tenaga. Masih juga bercampur dengan “sesuatu” dari mulutnya. Apipun
padam, menyisakan kepulan asap di langit2 ruangan. 3 detik berlalu, satu per
satu lilin tersebut kembali menyala sendiri. Ziapun kembali tertawa2.. “aneh ya abi..”
katanya.
No comments:
Post a Comment