29/06/2024

Satu, Dua, Tiga

 Episode kemarin, di gedung Art Center.

Ziya Si Anak Pertama, tampak santai menjaga stand Taman Baca.
Duduk tanpa banyak bicara, sembari terus berkutat dengan buku sketsa.

Hanya sekali dua kali, dia berdiri melayani para pembeli. Tanpa banyak berkata, tanpa banyak menyapa. Ya, secara kasat mata, Ziya bersikap santai sekali. Terlalu santai, bahkan. Membuat greget orang-orang di sekitarnya.

Yang pasti, para pembeli mungkin tak ada yang menyangka, jika sebagian buku yang dibeli, adalah karya dari remaja santai yang tengah duduk dihadapan mereka.

***

Lanjut ke Zahdan. Si Anak yang dulu berponi ini, tampak tengah sibuk menyiapkan diri. Mengemban tugas untuk menari bersama kawan sekelas, serta memberi presentasi tentang projek yang dia buat.

Sesekali, dia memastikan kembali, "Abi.. ilmuwan muslim yang menemukan gravitasi teh namanya Al Khazini, ya?"
Aku mengangguk sekali, sambil memijit ringan kedua pundaknya.
"Santai, Zahdan.. Tenang aja.."

Ya, anak itu memang kerap serius dalam segala hal. Dalam hal aturan, kompetisi, atau tugas yang diemban.

Dia seperti terus berusaha keras untuk memberikan yang terbaik. Bertekad kuat membahagiakan orang tua, guru, kawan, atau sesiapapun yang meminta dan mengandalkannya.

***

Sedangkan Zhira..
Ah, hari ini Si Anak Lucu itu tampak berkali-kali lipat lebih lucu.
Zhira dan kawan sekelasnya didandani seperti kelinci, memakai sarung tangan mini, untuk kemudian menari dengan lincahnya, melompat dan berlari kesana kemari.

Yang seolah kebetulan, dandanannya itu mengingatkanku pada cover buku tentang dia sendiri, judulnya "Ragam Cinta Bersama Zhira".

Ah, jika saja ada edisi kedua, mungkin kostum kelincinya ini akan masuk kedalam cerita.

#maziyamufidahmumtazailmi
#muhammadmuzahdanmumtazanazmi
#mazhiramutsbitamumtazahathfi
#kreospora




 

 

No comments:

Post a Comment