Science Fair, program ini rasanya sudah menjadi rutinitas tahunan di Kreospora. Sebuah agenda dimana anak dan orang tua, mesti bekerja sama dalam pembuatan project sains sesuai tema.
Kemudian, semua project-project ini akan ditampilkan. Para siswa menjagai masing-masing karya mereka, sembari memberikan presentasi pada pengunjung yang datang.
Bagiku dan Zahdan, rutinitas ini teramat unik dan menantang. Biasanya, dimulai dengan sebuah debat di atas kertas. Rancangan ini, rancangan itu. Sistem seperti ini, sistem seperti itu. Ide-ide yang muncul, berupaya dipetakan dalam sebuah sistem yang memungkinkan untuk dikerjakan.
Tak cukup, kami seringkali menyengaja mencari bahan. Berjalan-jalan ke toko buku, toko mainan, tak lupa membongkar ulang barang-barang bekas yang sengaja dikumpulkan. Sesuatu yang kerap diprotes Umminya Zahdan.
“Buat apa sih numpuk-numpuk barang, mendingan dibuang!”
Satu kalimat yang membuktikan, bahwa memang ada perbedaan cara berpikir laki-laki dan perempuan. hehe..
...
Setelah Ide dan bahan didapat, maka selama beberapa hari ruangan taman baca akan seperti kapal pecah.
Serius.. Super berantakan..!
Gunting, lakban, lem, cutter, bercampur dengan potongan-potongan bahan, teronggok dimana-mana.
Jika sudah demikian, aturan “tak boleh dibereskan” pun berlaku. Dan kami berdua mengerjakannya sepanjang waktu, bahkan acapkali begadang hingga larut malam.
“Zahdan, gunting dimana? Habis pakai teh simpen lagi atuh!” gerutuku.
“Ah, abi pelupa ya? Itu kan di dekat kaki abi sendiri!” jawab Zahdan, sambil terkekeh.
Aku menepuk jidat. Benar juga, ternyata ada disini.
“Abi, kalau spidol warna hitam, yang permanent tea, ada dimana? Yang ini mah sudah habis” tanya Zahdan.
“Ah, Zahdan ternyata pelupa juga, ya? Itu disana!” jawabku.
“Dimana?” Zahdan melihat kesekitarnya.
“Disana!” kataku lagi.
“’Dimana, abi?” Zahdan terus mencari, tangannya menyibak benda-benda yang bisa menutupi.
“Disana, Zahdan! Di toko photo copy!” kataku, lalu balas terkekeh.
Zahdan langsung menatap datar ke arahku.
“Abi bercanda?”
***
He.. project sains fair dari sekolah semacam ini, adalah nyata project kebersamaan. Project yang menyatukan.
Em.. Iya, sih! Projek yang lumayan menguras pikiran juga. Serta projek yang bikin rumah berantakan. Hehe..
Namun yang pasti, agenda ini telah berhasil menjadi cerita tersendiri. Yang boleh jadi, akan selalu terkenang indah kala mereka dewasa nanti.
Insya Allah..
Terima kasih #Kreospora.
#muhammadmuzahdanmumtazanazmi
29/06/2024
Science Fair (lagi)
Satu, Dua, Tiga
Episode kemarin, di gedung Art Center.
Ziya Si Anak Pertama, tampak santai menjaga stand Taman Baca.
Duduk tanpa banyak bicara, sembari terus berkutat dengan buku sketsa.
Hanya sekali dua kali, dia berdiri melayani para pembeli. Tanpa banyak berkata, tanpa banyak menyapa. Ya, secara kasat mata, Ziya bersikap santai sekali. Terlalu santai, bahkan. Membuat greget orang-orang di sekitarnya.
Yang pasti, para pembeli mungkin tak ada yang menyangka, jika sebagian buku yang dibeli, adalah karya dari remaja santai yang tengah duduk dihadapan mereka.
***
Lanjut ke Zahdan. Si Anak yang dulu berponi ini, tampak tengah sibuk menyiapkan diri. Mengemban tugas untuk menari bersama kawan sekelas, serta memberi presentasi tentang projek yang dia buat.
Sesekali, dia memastikan kembali, "Abi.. ilmuwan muslim yang menemukan gravitasi teh namanya Al Khazini, ya?"
Aku mengangguk sekali, sambil memijit ringan kedua pundaknya.
"Santai, Zahdan.. Tenang aja.."
Ya, anak itu memang kerap serius dalam segala hal. Dalam hal aturan, kompetisi, atau tugas yang diemban.
Dia seperti terus berusaha keras untuk memberikan yang terbaik. Bertekad kuat membahagiakan orang tua, guru, kawan, atau sesiapapun yang meminta dan mengandalkannya.
***
Sedangkan Zhira..
Ah, hari ini Si Anak Lucu itu tampak berkali-kali lipat lebih lucu.
Zhira dan kawan sekelasnya didandani seperti kelinci, memakai sarung tangan mini, untuk kemudian menari dengan lincahnya, melompat dan berlari kesana kemari.
Yang seolah kebetulan, dandanannya itu mengingatkanku pada cover buku tentang dia sendiri, judulnya "Ragam Cinta Bersama Zhira".
Ah, jika saja ada edisi kedua, mungkin kostum kelincinya ini akan masuk kedalam cerita.
#maziyamufidahmumtazailmi
#muhammadmuzahdanmumtazanazmi
#mazhiramutsbitamumtazahathfi
#kreospora