11/12/2020

Ganbatte!

Maziya.. Anak itulah yang dulu membuat jemari ini nekat merangkai aksara. Menulis beberapa, kemudian lebih nekat lagi membukukannya. 
 
Tak muluk-muluk. Hanya hendak berharap suatu hari nanti, si anak pertama akan memahami, pahit manis episode yang pernah dilalui.
 
Mulai dari buku Ragam Cerita Bersama Ziya, dilanjut dengan menjadikannya sebagai seorang Putri bernama Mumtaza. 
 
Waktu terus berlalu, dan sifat Ziya tak pernah banyak berubah. Ia masih sering menyendiri, mengambil waktu seorang diri. 
 
Asyik sendiri menggambar manga, atau khusyu mengetik cerita.
 
Ziya tak pernah banyak bicara, apalagi jika tak ditanya. Sikap khas seorang anak introvert.
 
Orang lain menilainya 'dingin'. Aku menyebutnya, 'bijak dalam berkata'. 
 
Orang memvonisnya 'ga seru'. Aku justru menemukan keseruan itu dalam cerita buatannya.
 
Aku yakin, kelak Ia akan bisa lantang membagi rasa. 
 
Bukan dalam ucapan kata, melainkan dalam rentetan karya. 
 
Ganbatte Ziya chan!

No comments:

Post a Comment