Alhamdulillah, syukur tak terhingga atas terlahirnya novel biru ini.
Setelah tahun lalu diawali oleh 'Alkisah Putri Mumtaza', kali ini
giliran Putri Armida yang beraksi. Kisahnya tertutur seru dalam buku
'Alkisah Putri Armida'.
Blurb:
Armida, seorang Putri
kerajaan Mahardika. Putri semata wayang yang tampak seperti anak
kebanyakan. Ia begitu lucu, riang, dan menggemaskan. Gemar menyelinap
kabur dari Istana, pergi ke pasar, hanya untuk bermain beberapa wahana.
Ia pun senang dengan permainan sirkus
didalam tenda, menyaksikan laku badut gendut yang kocak dan memancing
tawa. Ya, Putri Armida terlihat seperti Putri biasa pada umumnya. Sampai
suatu ketika, sebuah dendam datang menghantam. Membentur jiwa Armida
mengundang celaka.
Laut
yang semula tenang, ibarat bergejolak ditatap purnama. Menyulut pasang
yang tak mampu dihenti, mencetus ombak yang bergulung teramat tinggi.
Itulah kala dimana kedua mata Armida berubah menyala. Lebih terang
menyala, dibanding pantulan Surya dimuka Samudera. Itulah kali pertama
Putri melepaskan kekuatan airnya. Sebuah kekuatan legenda dari seorang
penerus Mahardika.
Kisah ini bertambah seru dengan kemunculan
empat Bajak Laut yang berbeda. Kapten Zahdan alias Si Kait Tajam, Afkar
alias Si Mata Elang, Byaz Si Ahli Kalkulasi, serta Jamil Si Kaki Gesit.
Bahu membahu mereka menyerang lawan, hendak menyelamatkan Putri Armida
dari mara bahaya. Berhasilkah misi yang diemban mereka? Yuk, Kita ikuti
cerita selengkapnya!
Penerbit : LeutikaPrio
ISBN: 978-602-371-784-2
Terbit: Desember 2019
Halaman : 276, BW : 270, Warna : 6
No comments:
Post a Comment