08/08/2024

Air Mata

Air mata, bukan hanya butiran bening dari dua kelopak mata. Melainkan cerita yang tak bisa terungkapkan dengan kata-kata.

Betapa banyak orang dewasa yang menangis seperti anak kecil, lalu setelahnya merasa lega. Sedangkan orang dewasa lain, justru sulit berurai air mata, melulu menahan sesak di jiwa, bahkan hingga berpuluh tahun lamanya.

Besar kemungkinan, itu karena ketika kecil kerap dilarang menangis. Label "cengeng", "manja", "babarian", disematkan pada anak kecil yang menangis.

Salahkah? Tentu saja.
Karena air mata adalah validasi emosi diri sendiri. Ekspresi yang dirasa dari dalam hati.

Anak yang tumbuh tanpa air mata, acapkali memiliki kondisi psikologi yang kurang sehat.

Dulu, saya sering mengajarkan bahwa, air mata lelaki adalah permata. Maka jangan dibuang-buang percuma.

Ternyata keliru. Sangat keliru, bahkan. Dan sekarang, saya harus berjibaku untuk memperbaiki hal itu.

Dari sisi medis saja, proses menangis memang bisa memberi efek tenang, dan menurunkan tingkat stress.

Apalagi jika air mata tersebut, tertumpah di atas sajadah. Insya Allah setiap tetesnya akan menjadi saksi, sekaligus mendatangkan berkah.


 

 

No comments:

Post a Comment