31/05/2024

Bedebah Sebenarnya

Lagi..
Satu kejahatan keji yang ditoleri.
Menghancurkan.. 
membunuh,
membakar perempuan dan anak-anak di tenda-tenda pengungsi.
 
Dan seperti biasa, 
dunia hanya sebatas mengutuk dan mengecam. 
Sebatas drama somasi, 
ibarat skenario atau tayangan, 
yang sedikitpun tak pernah dipedulikan. 
Buktinya, 
para bedebah itu tetap bisa leluasa melenggang. 
Berbuat kerusakan, 
lagi dan lagi..
 
Seperti biasa pula, 
jemari ini hanya bisa menulis kalimat hampa. 
Barisan kata-kata, yang menjadi pelindung saja tidak.
Tak bisa memadamkan api.
Tak bisa menghapus air mata di pipi.
Tak bisa menjadi benteng pelindung, 
ketika pasukan tank dan seantero rudal itu datang mengepung.
 
Kalimat ini adalah selemah-lemahnya iman..
Pada diri yang lemah..
Pada jiwa yang remah.
 
Semoga kalimat ini ikut melangit, 
berpilin bersama do'a-do'a semesta, 
lirih mengadu pada Dzat Yang Maha Kuasa.
 
"Lindungi saudara-saudari kami yaa Robb..
Selamatkan mereka semua, 
sungguh.. Kami mohon.. 
Lindungi mereka, 
dari kejamnya kaum bedebah, 
sebenar-benarnya bedebah, 
yang telah secara brutal menyerang Rafah"

No comments:

Post a Comment