10/06/2020

Rumah Berlantai Tiga

Gunung yang tinggi menjulang. Kokoh berdiri tanpa kesombongan. Ikhlas disengat siang, sabar dihembus malam. Terkadang, Ia biarkan dirinya lenyap terhalang awan. Terkadang pula Ia biarkan dirinya dipugar menjadi bongkahan. Kemudian menghilang.

Sangat menyakitkan..

Lihat, pepohonannya bahkan habis-habisan ditebang! Pasir-pasirnya terus dikeruk bukan buatan! Anehnya, sang gunung tetap berdzikir dengan tenang. Diam.. Hanya Allah lah yang Ia agungkan.

Berbeda dengan makhluk fana bernama manusia. Melantangkan angkuh atas hunian mewahnya. Berkoar congkak hanya karena semen dan bata. Lalu ketika rumahnya ditinggikan berlantai tiga, hati si penghuni semakin jumawa. Serasa Raja.

Sangat menyebalkan..

Lihat, catnya saja dilarang tergores meski Kau tak sengaja! Pagarnya saja haram disentuh walau Kau tetangga sebelahnya! Jika tidak, bersiaplah kau dimarahi si penghuni. Kasar dimaki-maki seenak hati. Seolah tak cukup, rumah sederhanamu pun bahkan dilempari.

Sungguh aneh.. Bukankah Rasul melarang keras menyakiti tetangga?

Sangat aneh.. Bukankah rumah yg Ia sombongkan, dibanding gunung yang tinggi itu tidak ada apa-apanya? Separuh saja, tidak.

Seharusnya, sang gunung lah yang lebih berhak jumawa. Toh bukan hal yang sulit bagi gunung tuk luapkan amarahnya.

Semburkan saja lava yang teramat panas itu!

Luncurkan saja longsor yang menenggelamkan itu!

Atau, longgarkan sedikit saja pasak itu! Biar bumi porak poranda karena gempa. Hancur semuanya, termasuk hunian mewah berlantai tiga.

Ingatlah ketika dulu, kala hendak dijadikan pimpinan, gunung seketika lebur, hancur, tak mampu menanggung beban. Lain halnya dengan manusia, yang langsung mengangguk saja mengiyakan.

Ah, mungkin manusia tak pernah tahu. Atau malah tak mau tahu?

Tentang tibanya nanti hari pembalasan. Dimana setiap jabatan akan dipertanggungjawabkan. Dimana setiap dusta akan dipertanyakan. Pun dimana setiap jumawa akan dipatah-tenggelamkan.

Rumah berlantai tiga, ternyata tak lebih berharga dari sebelah sayap serangga.

No comments:

Post a Comment